Genuk kemiri merupakan salah satu
peninggalan sejarah yang terletak di wilayah Kemiri.Di sanalah dalang kondang
bernama Sapoyono danm Adipati Jaya Kusuma pemegang kekuasaan kadipaten
pesantenan dimakamkan.Selain terdapat makam,di dukuh kemiri terdapat pohon beringin yang dangat tua.Menurut
penyelidikan,pohon beringin kemiri lebih tua dari pada pohon beringin alun –
alun Yogyakarta maupun Surakarta.
Dilihat dari besarnya batang beserta
akar-akar tunjang dan saluran
–salurannya, diperkirakan pohon beringin
tua dikemiri hasil peninggalan Kadipaten Pasentenan yang sudah berumur antara
600-700 tahun tingginya kira-kira 30 m.Jarak 60 m dari pohon beringin kuno
ini,juga terdapat peninggalan kuno berupa “Genuk” atau Gentong”, yang tarkenal
dengan nama “Genuk Kemiri”. Genuk ini merupakan genuk perama rejeki seseorang
menurut kepercayaan masyarakat banyak.Banyak sedikitnya rejeki bergantung
banyak sedikitnya air dalam genuk,jadi hanya terserah pada yang menjenguk
genuk,yang bisa membuktikan dan percaya atau tidak.
Konon berdasarkan tuturan cerita dari
juru kunci Genuk Kemiri mbah Slamet
Genuk Kemiri itu pada dulunya adalah seorang bakul dawet yang namanya pak
Sagolo.Pada jaman itu Raden Kembang Joyo ada acara babas alas Kemiri,pada waktu
dulu itu pak Sagolo Sebagai penjual dawet,dan dia itu sangat dipercayai oleh
masyarakat sekitar,Pada saat babas alas
banyak sekali orang kerja dan pak Sagolo bermaksud untuk menawarkan
dawetnya itu.Lalu orang kerja pun menikmati dawet tersebut termasuk Raden
Kembang Joyo.Setelah Raden Kembang Joyo merasakan enaknya dawet tersebut lalu
dia bertanya kepada pak Sagolo “apa ini pak???. Kok makanan ini enak“Tanya
Raden kembang Joyo.Lalu Pak Sagolo pun mejawab”ini dawet Raden? Yang terbuat
dari Pati dan Santen.Kalau begitu apabila
keratonini sudah berdiri akan aku namakan Keraton Pesantenan Pati “kata
Raden Kembang joyo”.itu jasanya bakul dawet pada jaman dahulu yang bisa
memberikan nama Pesantenan Pati,dari pak Sagolo tersebut.Berhubungan pak Sagolo
bejualan di desa kemiri dan menetap di Desa tersebut Raden Kembang joyo
bermaksud untuk menitipkan barang- barang bawaannya,terutama pusakanya yaitu
keris Rambutpinutung,yang digunakan untuk babat alas tersebut.
Setelah acara babat alas pun selesai
dan Keraton Pesantenan Pati sudah jadi, pusaka tersebutpun diminta kembali oleh
Raden Kembang Joyo,berhubung pak Sagolo
itu tahu bahwa pusaka itu mempunyai kelebihan.barang siapa yang bisa memiliki
pusaka tersebut kuat menjadi Raja,Lalu pak Sagolo,kalau menurut bahasa jawa
“ora ngilu jitok’e nak wong’e iku golongan opo”dan akhirnya seakan- akan pak
Sagolo itu mempunyai kemilikan,kemilikan itu seakan-akan dia itu di Tanya sama
Raden Kembang Joyo atas pusaka yang telah dia titipkan kepada pak
Sagolo,Seakan-akan pak Sagolo itu melupakan diri,”Wong ditekoni kok begegel
koyok genuk” kata Raden Kembang Joyo.Kemudian pak Sagolo pun menjadi genuk,dan
berhubungan kejadian itu terjadi di Desa
kemiri,lalu Genuk itu dinamakan Genuk Kemiri yang berasal dari Pak Sagolo bakul
dawet pada jaman dahulu.
Biarpun pak Sagolo termasuk orang salah? Tetapi dia itu
sangat mempunyai jasa bisa menciptakan suatu nama yaitu Pesantenan Pati,maka
dari itu dia pun diabadikan dan air dalam genuk tersebut ada manfaatnya bagi
anak cucu di Pati,kareana air tersebut mempunyai banyak kelebihan
diantaranya:untuk pengobatan- pengobatan bagi yang mempercayainya,air di dalam
genuk tersebut sudah ada saat terjadinya Genuk Kemiri. Tetapi lama-kelamaan air
tersebut pun habis karena jaman sudah berubah dan banyak orang mengambilnya,tetapi
pada jaman sekarang ini penjaga atau juru kunci dari Genuk Kemiri mengisi air
di dalam Genuk tersebut,tetapi dalam pengisiannya tidak sembarangan karena ada
ritualnya sendiri dan hari pengisiannya di tentukan yaitu pada hari jumat
Wage,Air di isi penuh kedalam genuk tersebut,apabila sudah habis lagi
maka,ritual dan pengisian di ulang kembali,sebelum pengisian dilakukan Genuk
itu di bersihkan terlebih dahulu.
0 komentar:
Post a Comment