Adipati
Jayakusuma cukup lama memegang kekuasaan Kadipaten Pesantenan,dan pesantenan
makin aman,tentram,dan makmur,Jayokusumo menguasai Kadipaten Pesantenan yang
dibantu oleh patih Singsari Sapayana,sangat maju,beliau mengaku Kukuasan
kadipaten :adil,sangat disenangi seluruh kawula Rakyat Pesantenan.Rakyat
Pesantenan bekkasa carangsoko maupun Rakyat “ kidul kali”bekas Paranggrodoyang
wilayahnya sampai bukit kendengselatan berbatasan dengan Grobogan yang
dikuasai,ternyata bisa bersatu dengan hidup rukun tenang tentram.Aipati
Joyokusumo sangat dicintai oleh para kawula rakyat Pesantenan,dan di segali
oleh para rakyat punggawa para pera pelaksana pemerintahannya.
Adipati Jayokusumo Kembangjoyo wafat dengan umur tua.Adipati Joyokusumo
hanya mempunyai seorang putra tunggal yaitu “Raden Tambra”. Setelah ayahnya
wafat,Raden Tambra diangkat menjadi Adipati Pesantenan,dengn gelar”Adipati
Tambranegoro”. Dalam menjalankan tugas pemerintahan Adipati Tambranegara
bertindak arif dan bijaksana.Menjadi songsong agung yang sangat memperhatikan
nasib rakyatnya,serta menjadi pengayom bagi hamba sahayanya.Kehidupan rakyatnya
penuh dengan kerukunan, kedamaian, ketenangan dan kesejahteraan semakin
meningkat.
Sementara itu kerajaan Majapahit
sudah berdiri,Adipati Tambranegara mengikuti penguasa pusat di Majapahit,dengan
demikian Adipati Tambranegara di dalam
kekuasaan Kerajaan Majapahit mengakui
kedaulatan Kerajaan Majapahit,dan pada masa itu juga Adipati Tambranegara
membangun tempat beru yang akan digunakan induk kota kadipaten yang baru,di bangun di Dukuh Kaborongan yang
letaknya tidak terlalu jauh dari Pesantenan di Daerah Dukuh Kemiri,letak
Kaborongan sebelah barat Kemiri,tanahnya agak geneng untuk menghindari genengan
air.
Tersebutlah Adipati Tambranegara,setelah
pembanguan di Kaborongan itu selesai,maka Adaipati Tambranegara meninggalkan
Pesantenan menuju ke induk kota yang baru di daerah dukuh Kaborongan,maka di resmikan lah dengan
nama yang baru juga yang di beri nama :PATI,sebagai induk kota pusat
pemerintahan yang hingga sekarang ini,Kadipaten Pesantenan disebut Kadipatean
Pati,dengan wilayah tetap,bekas wilayahPesantenan hanya namanya, diubah menjadi
Pati,dan pusat Kadipatennya di pindah ke tanah Kaborongan itu tadi.Penguasa
tunggal,sebagai Kepala pemerintahan Kadipaten juga tetap Adipati Tambranegara
yang ikut mengakui kekuasaan Kerajaan Baru di pusat pengusaan di kerajaan
Majapahit
Pemindahan pusat Kadipaten dari
tanah dukuh kemiri di pindah ketanah dukuh Kaborongan inilah yang merupakan hari
jadi Pati atau kelahiran Pati,dan Adipati Tambranegara sebagai sebagai penguasa
Pati yang pertama yang melahirkan nama Pati,yang dikirakan terjadi pada tahun
:1323 M.Majapahit sudah berkuasa
Pada tanggal 7 Agustus 1323 hari
kepindahan Kadipaten Pesantenan di Dukuh
Kemiri ke wilayah dukuh Kaborongan,menjadi Hari
Jadi Kabupaten Pati dengan di
tandai tahun tradisi Suryasengkolo (tahun suryab= tahun matahari),Surya
sengkolo itu berbunyi “Kridhaning panombah gebyaring bumi “makna kalimat dengan kerja keras (krida) dan berdoa (panembah) kita gali
mafaat dari bumi (gebyaring bumi),untuk kesajahteraan Pati.Kalimat surya
sengkala itu juga menjukkan angka tahun matahari untuk lahirnya Kabupaten Pati
: krida ; berarti 3, panembah : 2; gebyar :3 ;bumi :1.Dibaca dari belakang
dari arah ke kanan ke kiri :1323.Inilah yang disebut Songkalan,tahun
tradisi jawa,yang berupa kalimat mengacung angka,juga mengandung arti sesuai
dengan tujuannya,pada arti kalimatnya.
Demikian Sejarah Hari Jadi Pati yang
memang berdasarkan sejarah Adipati Tombranegara pindah dari kemiri dan membuat
pusat Kadipaten baru di Kaborongan itu,pindah dari Kemiri berdiri meningggalkan
Pesantenan,sebagai kota pusat Pemerintahan saat itu,dan di Kaborongan berarti
mendirikan pusat yang baru dan mengganti nama dengan Pati itu ,sama sekali
tidak mempengaruhi dengan wilayah kekuasaan Kadipaten yang dikuasai jaman
Pesantenan
Adipati
Tambranegara memerintah Kadipaten Pati sampai tua juga seperti ayahnya dan juga mempunyai satu orang
anak laki –laki yang bernama Raden Tanda setalah Adipati Tambranegara wafat Raden Tanda menggantikan ayahnya dengan gelar
Adipati Tandanegara,Adipati yang ke II, Dan Kadipaten Pati tetao menginduk kekuasaan Kerajaan Majapahit,Tidak di ketahui
sampai kapan Adipati Tandanegara berkuasa di Pati sebagai Adipati ke II.Adipati
Tandanegara tidak mempunyai anak ,karenanya setelah beliau wafat,tidak ada
penggantinya.
Setelah
wafatnya Adipati Tandanegara,di Pati tidak ada
Adipati lagi,dari kerajaan Majapahit pun
tidak mengangkat Adipati untuk daerah,jadi penguasa pemerintah daerah
Kadipaten Pati setelah Adipati wafat,tidak di urusi Adipati lagi,namun demikian
Pemerintah daerah bekas Kadipaten Pati ini tetap terurus baik,karena para tkoh
– tokoh daerah terampil dalam menanganinya,tokoh – tokoh yang dimangsud ialah
para pemuka rakyat yang bergelar Ki
Gedhe atau para ki Ageng,di antaranya ki
Ageng Ranggawangsa,ki Gedhe Jiwanala.Ki Ageng Plangitan dan ki Ageng Jamboyang.Tokoh
– tokoh Pemuda Rakyat bekas Kadipaten Pati :empat Ki Ageng itulah yang memegang
pemerintahan Pati sampai nanti ada penguasa Daerah yang baru,Adipati yang
baru.Yang demikian ini ternyata bertahun – tahun Pati kosong Adipati,malah
hingga runtuhnya Kerajaan Majapahit pun
di Pati masih diurusi tokoh – tokoh rakyat dari empat Ki Ageng itu turun
– tumurun sampai dengan kerajaan Demak berdiri,pun di Pati belum ada
Adipati,Demak pun tidak mengkat pengusaha di Kadipaten Pati, baru pada jaman
Kerajaan Pajang,Kadipaten Pati ada Pengusa Daerah,ada Adipati lagi.
0 komentar:
Post a Comment